Ketentuan Kunjungan di PP Iptek

1. Tiket masuk PP IPTEK Rata-rata Rp 16.500,-/orang.

a. Bayar saat konfirmasi/sebelum hari Kunjungan :
- Rombongan min 40 orang Rp. 14.850,-/orang.
- Setiap siswa diberikan 1 Judul LKS (Lembar Kerja Siswa) gratis (berlaku untuk penambahan jumlah siswa saat hari kunjungan).
- Setiap kelipatan 100 akan mendapatkan voucher gratis masuk Peragaan Iptek untuk 10 orang (50% digunakan saat kunjungan sisanya untuk kunjungan berikutnya).

b. Konfirmasi berkunjung (surat atau datang langsung) dan mengisi formulir konfirmasi namun melakukan pembayaran saat hari kunjungan :
- Rombongan min 40 orang Rp. 14.850,-/orang.
- Setiap siswa diberikan 1 Judul LKS (Lembar Kerja Siswa) gratis untuk jumlah yang telah dikonfirmasikan (penambahan jumlah siswa diluar konfirmasi , untuk 1 seri LKS dikenakan biaya Rp. 500,-).

c. Bayar pada saat hari kunjungan (tidak konfirmasi) / berlaku untuk penambahan jumlah rombongan saat hari kunjungan.
- Rombongan min 40 orang Rp. 14.850,-/orang.

2. Pembayaran melalui bank dapat ditransfer ke BNI 46 Cabang Jakarta Kota KK TMII, Nomor rek. 141.359.87 an. PPIPTEK, dan bukti pembayaran harus di fak ke PPIPTEK min 2 hari sebelum hari kunjungan.

3. Semua transaksi yang sudah dibayar tidak dapat diminta kembali, penambahan jumlah peserta dikenakan biaya sesuai ketentuan tarif pembayaran yang berlaku di TMII maupun di PPIPTEK.

4. Perubahan waktu dan tanggal berkunjung harus dikonfirmasikan min 2 hari sebelum kunjungan ke PP-IPTEK.

Selasa, 10 Juni 2008

LIPI Merakit Padi Transgenik Tahan Kekeringan

Wednesday, 13 February 2008
Jakarta-RoL-- Puslit Bioteknologi LIPI telah berhasil melakukan perakitan padi melalui rekayasa genetika yang menghasilkan benih padi tahan kondisi kekeringan sehingga bisa ditanam di kawasan minim air.

"Kami telah melakukannya dengan over ekspresi gen penyandi faktor transkripsi OsHOX," kata Kepala LIPI Prof Dr Umar Anggara Jenie di Jakarta, Selasa.

Gen tersebut, urainya, memiliki peran dalam ketahanan terhadap cekaman kekeringan dan sudah dicobakan di tanaman pada model Arabidopsis thaliana. Saat ini, lanjut dia, sedang dilakukan penelitian tahap awal pada fasilitas uji terbatas atau rumah kaca dan akan dilanjutkan dengan uji keamanan lingkungan, uji keamanan pangan dan uji multilokasi.

Selain itu, LIPI juga telah merakit varietas padi secara transgenik yang tahan terhadap serangan hama penggerek batang dan telah berlangsung hingga generasi keempat pada 2003-2007, ujarnya. "Padi transgenik tersebut lebih tahan terhadap serangan hama penyakit penggerek batang kuning 10 kali varietas Rojolele, Ciherang dan Cilosari," katanya.

Dari hasil uji lapangan dapat diperoleh kesimpulan sementara bahwa tanaman transgenik yang dirakit tak merusak ekologi lingkungan dalam arti tidak ada penyebaran gen ke tanaman lain serta tidak ada pengaruh terhadap serangga lain dan mikroba tanah, ujarnya.

LIPI juga telah menghasilkan padi transgenik tahan serangan jamur Blast dan akan dilakukan pengujian pada fasilitas rumah kaca. Ketahanan terhadap Blast itu, urainya, ditingkatkan dengan cara meningkatkan kandungan asam salisilat dalam tanaman padi melalui rekayasa genetika padi dengan gen penyandi biosintesa asam salisilat.

"Bioassai terhadap M Grisea strain 173 yang merupakan cendawan penyebab penyakit blast telah dilakukan sampai generasi ke-4 dan menunjukkan peningkatan ketahanan beberapa genotip tanaman transgenik terhadap serangan blast pada beberapa fase pertumbuhan," katanya.

Seluruh riset padi transgenik ditegaskannya, akan diuji keamanan lingkungannya, diuji keamanan pangannya dan diuji secara multilokasi. antara/mim

Sumber : http://republika.co.id/online_detail.asp?id=323158&kat_id=23
Last Updated ( Wednesday, 13 February 2008 )

Baca selengkapnya......

Pertanyaan, kritik dan saran kirim melalui form berikut :